Meski Potensi Melimpah, Ternyata Tingkat Konsumsi Ikan di Kota Pasuruan Rendah

PASURUAN - Meski berada di wilayah perairan dan penghasil ikan di wilayah Jawa Timur, tak lantas membuat warga Kota Pasuruan, ramai-ramai gemar makan ikan.

Buktinya, tingkat konsumsi ikan di Kota Pasuruan, baru 49,48 kilogram per kapita sepanjang 2022.

Jumlah tersebut, dinilai rendah. Walau sebenarnya, tingkat konsumsi ikan di Kota Pasuruan sebenarnya terus meningkat.

Dalam enam tahun terakhir, ada kenaikan hingga 15 kilogram. Karena pada 2017, tingkat konsumsi ikan, baru mencapai 34,56 kilogram per kapita setahun.

Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Muallif Arif mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan memang masih rendah.

Jika dirata-rata setiap bulannya, hanya empat kilogram per kapita.

“Artinya kalau dihitung hitung, tidak setiap hari, masyarakat Kota Pasuruan mengonsumsi ikan. Memang ironis, padahal kita penghasil ikan,” kata dia.

Memang jika dilihat tren, konsumsi ikan terus meningkat.

Pada 2017, hanya 34,56 persen; lalu 2018 sebesar 35,06 persen; 2019 sebanyak 36,64 persen; 2020 naik menjadi 39,88 persen dan 2021 kembali naik 43,46 persen. 

Kondisi ini bisa jadi tidak banyak masyarakat yang suka dengan ikan laut. Padahal ikan itu makanan kaya gizi dan vitamin.

Anak milenial lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji.

“Sementara anak buah kapal (ABK), juga belum tentu bisa mengonsumsi tiap hari. Karena tangkapan mereka jual untuk kebutuhan,” jelasnya.

Ayik-sapaan akrabnya menyebut pemkot sudah melakukan sejumlah upaya agar minat mengonsumsi ikan bisa meningkat.

Seperti membuat olahan dari bahan ikan. Menjadi bahan nugget, hingga bakso.

“Hanya saja memang, anak sekarang itu mungkin kurang suka dengan ikan. Karena terbiasa dengan cepat saji. Nah, ini menjadi PR kami,” ungkapnya.

Sumber : radar bromo


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak