PASURUAN KOTA MADINAH - Kunjungi Kota Pasuruan, Gus Ipul: Sejak Saya Dilantik Baru Sekarang Ada Kunjungan DPR RI Anggota Komisi X ke Kota Kecil Ini
Kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Kota Pasuruan menjadi sangat special dan istimewa dikarenakan kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat dari pusat ini langsung dikomando ketua Komisi X Deddy Yusuf yang ikut dalam rombongan bersama anggota Komisi X yang lainnya.
Setelah keluar dari pintu tol rombongan Komisi X langsung melakukan kunjungan ke beberapa tempat diantaranya lokasi pembangunan taman tematik Krampyangan, dilanjutkan ke PAUD Al- Kautsar berikutnya menuju ke SMPN 1, SDN Purutrejo, UNIWARA dan setelah dari gedung Gradika menuju ke Alun-alun di Payung Madinah.
Ketua Komisi X Deddy Yusuf saat memberi sambutan dan arahan di hadapan pejabat dilingkungan Pemkot Pasuruan. (foto: diskominfotik)
”Untuk pertama kalinya sejak saya dilantik bersama Mas Adi Wibowo tahun dua ribu dua satu, ada kunjungan DPR RI ke kota kecil ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih,” kata Gus Ipul saat memberi sambutan selamat datang kepada rombongan anggota DPR RI Komisi X di gedung Gradika, Rabu (06/12/2023).
Selanjutnya Gus Ipul menceritakan tentang sejarah Kota Pasuruan sebagai Kota Pelabuhan dan niaga terbesar pada tahun 1700 san dengan keberadaan Pelabuhan Tanjung Tembikarnya yang dibuktikan dengan banyaknya bangunan kuno yang berdiri.
”Menarik disini itu, ada gedung- gedung yang lebih tua dari Surabaya, misalnya klo diSurabaya ada yang namanya Hotel Mojopahit, disini ada Hotel Darussalam yang mirip- mirip Mojopahit tapi jauh lebih tua sekitar seribu tujuh ratusan,” ungkap Gus Ipul.
Gus Ipul juga membeberkan saat dirinya mulai menjabat sebagai Wali Kota bersama Mas Adi, berkeinginan Kota Pasuruan ini harus berubah dimana biasanya orang Pasuruan sering ke Malang dan Surabaya, Gus Ipul ingin warga Malang dan Surabaya juga bisa datang ke Kota Pasuruan.
” Maka di bangunlah Payung Madinah dimana disini ada salah satu pewaris Rasulullah Kyai Hamid yang memang sudah banyak peziarah yang datang dihari-hari tertentu,” ujarnya.
Saat ini payung Madinah sudah berjumlah 12 buah dan jumlah kunjungan ke Kota Pasuruan dari berbagai wilayah meningkat lebih dari 10 kali lipat.
Gus Ipul juga menceritakan tentang keinginannya untuk menjadikan Kota Pasuruan ini menjadi Kota Manasik terbesar di Indonesia. Dimana selanjutnya Gus Ipul akan mengembangkannya dengan membangun taman tematik Krampyangan dengan nuasa Mekkah.
” Kita akan teruskan kota ini menjadi kota manasik terbesar di Indonesia kalau bisa, karena potensi dan daya dukungnya cukup besar,” harapnya.
Dengan bantuan Gubenur Jawa Timur, taman tematik Krampyangan akan mulai dibangun tahun depan dan akhir tahun 2024 sudah bisa diresmikan.
” Ini suatu anugerah juga buat kami, karena anggarannya tadi sangat terbatas Bu Gubenur masih mau ngasih dukungan,” pungkasnya.
Sementara itu Deddy Yusuf yang sekaligus ketua Komisi X mengapresiasi langkah Gus Ipul yang telah mengabdikan dirinya kepada Kota Pasuruan.
” Kalau boleh berkata jujur, antara menjadi Gubenur atau Wakil Gubenur dengan menjadi Bupati Wali Kota, sebetulnya lebih terasa pembangunan itu menjadi kepala daerah level Bupati dan Wali Kota. Karena apa yang dibangun itu langsung,” ungkap Deddy Yusuf.
Menurutnya kalau di di Provinsi itu di dalam undang- undang aturannya adalah perpanjangan tangan pemerintah, yang sifatnya hanya membantu dan mengkoordinasikan.
Deddy Yusuf juga memperkenalkan yang ikut dalam rombongan kunkernya ke Kota Pasuruan. Menurutnya mereka adalah pemerhati pendidikan, kebudayaan juga pemuda dan olahraga.
” Kalau pemuda dan olahraga ini ada Mas Debby dan juga Mas Yoyok dimana kedua tokoh sepakbola,” ujarnya.
Menurut Deddy setelah melihat Kota Pasuruan punya potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata religi yang terintegrasi.
Selanjutnya Deddy juga melihat alokasi anggaran yang diberikan kepada Kota Pasuruan. Menurutnya untuk DAK Pendidikan Kota Pasuruan total DAK fisik 2023 Rp 6.270.259.000, untuk totak DAK non fisik Rp 67.093.963.000 jadi total DAK pendidikan Kota Pasuruan Rp 73.364.000.000.
” Dari sini kita melihat bahwa lebih banyak DAK non fisik, gaji, tunjungan BOS dan lain- lain, fisiknya sedikit,” bebernya.
Deddy berharap melihat kondisi semacam ini, kedepan harus diperbaiki supaya DAK fisiknya benar- benar bisa diakomodir.
” Mas Ipul, saya yakin nanti setelah kita diskusi kita bisa berkontribusi mendorong pada pemerintah melalui Kemenpanegraf agar ini dijadikan sebuah perhatian,” pungkasnya.
Sumber : Ramapati Pasuruan